Ko Tony udah kenyang jadi bahan ketawaan. Di kalangan tukang servis AC, dia dikenal bukan cuma karena jago benerin mesin pendingin, tapi juga karena satu hal yang nggak pernah lepas dari genggamannya: HP kentang merek jadul, layar retak, casing lepas, dan baterai suka ngedrop sendiri. Temen-temennya sering lempar candaan, “Bro, itu HP apa kalkulator?” atau “Kalau itu nyemplung ember, yang nyetrum bukan airnya tapi HP-nya.” Tapi semua berubah dalam semalam. Waktu dia buka Mahjong Ways 1 pakai hape butut itu, muncul scatter kembar yang langka banget, dan dalam beberapa detik, hidup Ko Tony berubah total. Duit mengalir deras, dan tanpa mikir lama, dia langsung cus ke toko gadget dan beli iPhone 15 Pro Max, cash, tanpa cicilan, tanpa nego. Bukan buat pamer, tapi sebagai simbol balas dendam paling elegan ke masa lalu yang udah kelamaan ngeledekin.
Waktu itu hari Minggu, panas banget, dan Ko Tony baru kelar bongkar AC di rumah pelanggan yang baru pindahan. Keringat belum kering, baju masih basah, dia ngaso di pos ronda sambil ngeluarin HP-nya yang udah lebih mirip batu bata digital daripada perangkat modern. Di situlah dia buka Mahjong Ways 1, iseng-iseng aja buat ngilangin suntuk. Tapi malam itu, keisengan berubah jadi cerita hidup baru. Scatter kembar nongol nggak pakai basa-basi. Dua simbol kembar berjejer di posisi sempurna, dan langsung disusul ledakan animasi yang bikin mata dia sampai nyipit karena saking silau di layar retak. Yang aneh, HP-nya yang biasanya suka nge-lag justru adem ayem. Mungkin karena scatter-nya terlalu sakti, bahkan perangkat jadul pun tunduk.
Buat orang lain, beli iPhone terbaru mungkin biasa. Tapi buat Ko Tony, itu semacam pernyataan sikap. Bertahun-tahun dia selalu dicengin karena tetap setia pakai HP yang bahkan udah nggak bisa update aplikasi. Tapi dia bukan tipe yang gampang ngeluh. Dia lebih milih tahan malu asal bisa tetap kerja. Tapi setelah scatter kembar itu meledak, dia nggak mau nunda lagi. Besok paginya dia langsung naik motor, nyamperin toko gadget, dan minta unit paling tinggi, paling baru, warna titanium. Petugas toko sempat curiga, ngira dia cuma iseng liat-liat. Tapi begitu dia buka aplikasi bank dan tunjukin saldo, semua mata mendadak hormat. Punya HP mewah bukan soal gaya-gayaan buat dia, tapi simbol perjuangan. Balas dendam kecil yang manis ke semua orang yang pernah bilang dia “ketinggalan zaman.”
Ko Tony itu unik. Dia main bukan karena niat jadi sultan, tapi karena katanya “daripada nganggur sambil nunggu orderan servis masuk.” Tapi dia punya pola aneh. Kalau malam sebelum tidur ngidam mi instan tapi ditahan, besoknya dia main. Dan anehnya, beberapa kali hoki malah datang di hari-hari kayak gitu. Dia percaya momen hoki kadang muncul waktu kita rela menahan sesuatu. Bukan spiritual, tapi lebih ke filosofi pribadi yang dia ciptakan sendiri. Kadang dia juga main sambil makan kwetiau, sambil nyeker, katanya biar “grounding-nya dapet.”
Yang bikin cerita ini makin gila adalah kenyataan bahwa semua kejadian ini berlangsung lewat HP yang udah nyaris masuk kategori barang antik. Layar 5 inci, RAM 2GB, baterai udah soak, kadang nge-charge harus posisi miring. Tapi justru dari perangkat yang dianggap lemah, datang momen kuat yang mengubah hidup. Itu semacam pelajaran bahwa bukan alatnya yang hebat, tapi gimana kita makainya. Orang bisa punya perangkat paling canggih tapi nggak dapet apa-apa. Sementara Ko Tony, yang sehari-hari kerja di atap rumah orang sambil mandiin kipas AC, justru dapet momentum yang bikin dia disegani. Sekarang HP lamanya dia simpan. Ditaruh di etalase kecil di ruang tamu, dikasih label: “HP Pembawa Rejeki.” Kayak piala hidup yang selalu bikin dia inget bahwa keberhasilan bisa muncul dari tempat paling nggak disangka.
Kerjaan Ko Tony tiap hari ngadepin AC bocor, freon meledak, kabel kebakar, dan debu yang bikin mata perih. Tapi malam itu, yang meledak bukan freon, tapi rejeki. Dan yang bikin dia lebih bangga adalah, dia nggak lupa diri. Duit yang dia dapet bukan cuma buat beli HP mewah. Dia juga lunasin cicilan motor, bayar uang sekolah keponakannya, dan nyumbang buat tetangganya yang kena musibah. Dia tahu hidup itu kayak mesin AC: kalau dirawat bener, hasilnya adem. Tapi kalau diabaikan, bisa panas, bocor, bahkan bahaya. Dan malam scatter kembar itu ngajarin dia bahwa usaha nggak pernah sia-sia, asal sabar dan tetap jalan. Sekarang dia dikenal sebagai “Ko Tony Pro Max” sama langganannya. Tapi di balik itu, dia tetap rendah hati, tetap kerja keras, dan tetap bawa alat servis pakai tas selempang sobek yang belum dia ganti sejak 2016.
Cerita Ko Tony bukan cuma soal hoki di layar game. Ini tentang pembuktian. Tentang orang biasa yang sabar dibilang kuno, diremehin karena alat tempurnya jadul, tapi malah jadi yang pertama nyentuh puncak. Scatter kembar di Mahjong Ways 1 jadi jembatan, tapi yang bikin semua berhasil adalah sikap, hati, dan insting dia yang konsisten. Dari HP kentang ke iPhone 15 Pro Max. Dari cemoohan ke tepuk tangan. Dari “eh lo main game di kalkulator ya?” ke “Bro, ajarin dong mainnya gimana!” Dan itu semua terjadi karena satu momen, satu klik, dan satu keberanian buat terus percaya bahwa giliran kita pasti datang suatu saat—asal kita nggak nyerah. Jadi, kalau hari ini lo masih ngeluh karena alat lo jelek, hidup lo monoton, atau orang-orang di sekitar meremehkan lo—ingat Ko Tony. Yang penting bukan seberapa canggih alat lo, tapi seberapa nekat lo buat terus bergerak.